PRE TEST
Menurut Anda seberapa penting dilakukan tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat?
Jawab.
Menurut saya tes penerimaan terhadap sistem yang akan dibuat sangat
penting, karena dengan melakukan tes penerimaan tersebut kita dapat
mengetahui apakan user puas atau tidak dengan sistem yang telah kita
buat. Apakah sistem yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan apa yang
telah kita janjikan dan kita dapat memberikan nilai plus kepada user.
POST TEST
Apa saja yang perlu dicek pada kegiatan 'Rencana Penerimaan'?
Jawab.
Tujuan dari kegiatan penerimaan tersebut adalah mendapatkan bukti atau
pernyataan tertulis dari sistem yang telah kita buat yang dikirim sesuai
dengan perjanjian.
Tahapan dari rencana penerimaan yaitu :
1. PERIODE PERCOBAAN ATAU PARALLEL RUN (THE TRIAL PERIOD OR PARALLEL RUN)
Periode percobaan atau parallel run adalah pendekatan yang paling
umum untuk penerimaan. Menggunakan pendekatan “Periode Percobaan‟ tim
proyek mudah memasang sistem baru untuk dicoba oleh user. Pendekatan
“Parallel Run” menambahkan dimensi untuk peralihan sistem lama yang
sudah berjalan dengan baik sebagai perbandingan dan cadangan.
Beberapa kekurangan pada Periode Paralel Run diantaranya :
a. Masalah kecil dapat membuat anda menjalankan kembali selama “x” untuk jangka waktu yag tidak terbatas.
b. Sulit untuk mencari penyebab dari suatu masalah.
c. Tidak ada jaminan bahwa semua kelebihan sistem akan dicoba.
d. biarkan end user masuk ke sistem pada hari pertama yang penerapannya tidak selalu bermanfaat.
2. PENERIMAAN YANG LENGKAP SEDIKIT DEMI SEDIKIT (A THOROUGH BUT PIECEMEAL ACCEPTANCE)
Manfaat dari pendekatan ini adalah :
- Dapat mendemonstrasikan semua fungsi yang dijanjikan.
- Semua tindakan yang menyebabkan masalah selalu diketahui dengan tepat siapa yang mengetik ketika masalah terjadi.
- User tidak merasa takut tentang semuanya.
3. MEMASTIKAN BAHWA SEMUA YANG DIJANJIKAN AKAN DIUJI (ENSURING THAT ALL THE PROMISES ARE TESTED)
Untuk memastikan semua yang dijanjikan akan di tes langsung melalui
spesifikasi fungsi halaman demi halaman, paragraf demi paragraf dan buat
daftar semua fungsi yang dapat di tes.
4. MENGGUNAKAN DESIGN (USING THE DESIGN)
Design membantu untuk mengelompokkan tes ke dalam serangkaian tes yang mendemonstrasikan fungsi utama.
5. MENULIS PERCOBAAN (WRITING TEST)
Hal ini dilakukan pada saat anda sudah siap menetukan bagaimana anda akan menguji item ketika pengisian pada metode percobaan.
6. DAFTAR RENCANA TES PENERIMAAN (THE ACCEPTANCE TEST PLAN CHECKLIST)
- Definisikan percobaan dan kumpulkan percobaan.
- Tetapkan tanggung jawab untuk menulis percobaan.
- Klien dan tim proyek mengetahui bahwa ATP akan ditinjau kembali, direvisi jika perludan ditandatangani user.
- Hasilkan fungsi vs rabel percobaan.
- Tanggung jawab untuk percobaan data telah dtetapkan.
7. KESIMPULAN UNTUK RENCANA TES PENERIMAAN (CONCLUSION TO THE ACCEPTANCE TEST PLAN)
Anda dapat melakukan tes penerimaan secara berlebihan. Anjurkan user
untuk menulis ATP jika dia mampu. Hal ini akan memberikan dia perasaan
mengawasi tim proyek harus membangun sistem melalui percobaan.
8. KESIMPULAN UNTUK TAHAP DESIGN (CONCLUSION TO THE DESIGN PHASE)
- Dokumen spesifikasi design memuat design akhir tingkat atas melalui design tingkat menengah.
- Tanggung jawab ATP disahkan dan dimulai.
- Rencana proyek.
Sumber : http://akuratih.wordpress.com
No comments:
Post a Comment